Sabtu, 26 Juni 2010

BORDIR TASIKMALAYA


Orang Tasik memang terkenal ulet dan apik. Ini terlihat dari aneka hasil karya mereka yang umumnya mencerminkan keuletan lagi keapikan. Sebut saja kain bordir. Hanya tangan-tangan yang telaten dan jiwa yang harmoni lah yang mampu mengerjakan sebuah karya seni bernama kain bordir. Mojang Tasik adalah sosok yang ada dibalik kisah sukses kain bordir ini. Mereka telaten lagi kreatif dalam mengerjakan motif-motif floral yang indah dan menjadi ciri khas bordir Tasik.

Pada mulanya seni bordir datang ke Tasikmalaya sebagai serapan dari kebudayaan Cina, namun berkat tangan terampil dan ulet lagi kreatif kaum wanita kota Tasikmalaya, seni ini justru subur berkembang di sana. Tak berhenti sebatas itu, mereka juga membangun nilai tambah bagi seni bordir yang dikerjakannya. Maka terciptalah kebaya, tunik, blus, rok, selendang, kerudung, sprey, sarung bantal, taplak meja, baju gamis, mukena, baju koko, hingga busana sehari-hari dihiasi dengan bordir yang menarik. Tak mengherankan bila industri kain bordir merupakan salah satu produk unggulan dari kota Tasikmalaya.

Industri kain bordir sudah lama berkembang di Tasikmalaya. Sejumlah sentra industri bordir hingga kini terus berkembang di Tasikmalaya, yang terbesar terdapat di Keamatan Kawalu terutama di Desa Tanjung, Talagasari, Kersamenak, dan Karikil. Demikian juga industri bordir terdapat di kecamatan Cibeureum, khususnya Desa Mulyasari. Kini tak kurang dari 944 unit Industri Kecil Menengah (IKM) bordir bertebaran di seluruh wilayah kota Tasikmalaya dengan nilai produksi mencapai lebih dari Rp.252 milyar rupiah pada tahun 2002 dan terus mengalami peningkatan secara signifikan. Perkembangan industrinya mampu menyerap lebih dari 8737 tenaga kerja yang sebagian besar adalah kaum wanita. Sehingga bordir Tasik juga dianggap sebagai sumber pendapatan dan ekspresi diri mojang Tasikmalaya.

Sebagai salah satu icon product kota Tasik, kain bordir juga telah mampu menembus pasar internasional. Bordir Tasik, khususnya yang dikerjakan secara handmade, diapresiasi tinggi oleh masyarakat internasional. Tak heran bila harganya pun di pasar internasional tergolong baik. Tak heran bila 60% produk brodir Tasik diekspor ke luar negeri. Hanya saja, keterbatasan modal dan akses pasar masih membuat bordir Tasik belum tampil sebagai primadona industri dan perdagangan tasikmalaya. Laksana Mojang Tasik yang tetap aktif berkreasi sambil menunggu pinangan, bordir Tasik pun dicipta sambil menanti datangnya investasi dan pembeli. (mhp)


BATIK TASIK YANG MENARIK


Batik bukan saja diproduksi di Pekalongan atau Surakarta maupun Yogyakarta. Batik juga diciptakan di sejumlah kawasan Jawa Barat. Sebut saja Batik Trusmi di Cirebon, atau dermayon di Indramayu, atau batik garutan dari Garut. Satu lagi kota yang terkenal sebagai sentra batik adalah Tasikmalaya. Bahkan pada masanya, kejayaan batik Tasik telah membuat kota ini dijuluki pusat industri batik di selatan Jawa Barat.

Seakan ingin mengulangi kejayaannya di masa silam. Orang Tasik kini bangkit mengangkat kembali batik Tasik sebagai produk komoditi unggulan. Motifnya memang khas, sehinga layak dikenakan sebagai busana yang membuat siapapun yang mengenakannya tampil simpatik.

Seakan ingin mengulangi kejayaannya di masa silam. Orang Tasik kini bangkit mengangkat kembali batik Tasik sebagai produk komoditi unggulan. Motifnya memang khas, sehinga layak dikenakan sebagai busana yang membuat siapapun yang mengenakannya tampil simpatik.

Industri Batik Tasik kini tengah menggeliat. Ada dua sentra batik di kota tasik yakni kecamatan Cipedes salah satunya adalah Galeri Batik Tasik DEDEN BATIK yang terletak di jalan cigeureung dan Indihiang. Saat ini tidak kurang dari 28 unit usaha IKM yang menekuni industri batik yang menyerap 409 tenaga kerja dan mampu menciptakan hasil produksi senilai Rp.8,49 milyar (tahun 2002).

Batik Tasik dikerjakan dalam dua bentuk yakni dengan teknik cetak dan teknik tulis (handmade). Untuk yang batik tulis, nilainya cukup tinggi sehingga mampu menjadi cinderamata yang prestise.

Memperhatikan kualitas dan potensinya, sudah selayaknya batik Tasik dibanggakan oleh orang Tasik. Untuk membuatnya jadi terhormat ada baiknya bila setiap warga kota Tasik berkomitmen untuk menjadikan batik Tasik sebagai busana utama dan kebanggaan kemanapun mereka bepergian.

Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa amba yang berarti menulis dan titik . Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan malam (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya wax-resist dyeing .

Bila dilihat dari dari metode pembuatannya, batik terbagi menjadi lima macam: batik tulis, batik cap, batik sablon, batik painting dan batik printing. Tapi hanya tiga jenis yang dikenal oleh kalangan umum yaitu batik tulis, batik cap dan batik print yang bahan kainnya terkenal panas alias tidak nyaman bila dikenakan.

ANYAMAN RAJAPOLAH



RAJAPOLAH, adalah salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejak zaman baheula Rajapolah dikenal sebagai pusat kerajinan anyam-anyaman mulai dari anaym-anyaman dari bahan baku bambu, mendong dan eceng gondok.Dari bahan baku bambu, menong dan eceng gondok menghasilkan hasil kerajinan anyam-anyaman berupa tikar, tempat penyimpanan barang, topi, tudung saji, bakul nasi dan lainnya. Disamping itu, dihasilkan pula berbagai barang cinderamata yang sangat unik dan menarik.

Hasil dari anyam-anyaman masyarakat wilayah Kecamatan Rajapolah itu, sangat mudah ditemukan, karena banyak dipasarkan di pertokoan pusat kerajinan di ibukota Kecamatan Rajapolah. Sehingga, jika ingin membawa oleh-oleh sangat mudah untuk memperolehnya. Harganya pun terjangkau dan bervariasi tergantung barang yang diinginkan.

Kegiatan anyam-anyaman di wilayah Kecamatan Rajapolah, banyak dilakukan oleh penduduk hampir di semua kampung yang ada di kecamatan Rajapolah. Misalnya saja di Kampung Pasir Huni, banyak pengrajin anyam-anyaman. Sehingga di kampung itu, banyak ditemukan hamparan tanaman menong.

Dipasarkan ke Berbagai Kota

Anyam-anyaman itu, dipasarkan di Rajapolah dan ada juga yang dijual kepada para bandar untuk dipasarkan ke berbagai kota di Jawa Barat diantaranya ke Bandung, Cianjur, Bogor, Sukabumi, Jakarta dan sekitarnya.

Banyaknya penduduk Rajapolah yang menggeluti kerajinan anyam-anyaman, karena di sekitar tempat tinggalnyabanyak ditemukan tanaman bambu dan lahan pesawahan di sepanjang lereng perbukitan sangat cocok ditanami menong. Bahkan terdapat pula budidaya tanaman eceng gondok.


KELOM GEULIS


Kelom geulis khas Tasikmalaya tak pernah kehabisan kreasi. Kali ini mulai populer kelom geulis dengan corak atau motif batik. Kelom yang digambar layaknya membatik ini tampak eksklusif. Maka tak heran harga satu pasangnya tergolong mahal. Paling murah sekitar Rp 120 ribu, bahkan di Jakarta bisa mencapai Rp 250 ribu.
Kelom batik ini diproduksi Sagitaria Collection (SC), dengan lokasi home industry di kawasan Dadaha, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Bahan-bahan kayu kelom batik sebenarnya sama saja dengan kelom geulis lainnya yang berharga pada kisaran Rp 17.500 sampai Rp 65.000. Yang membedakannya adalah cat berkualitas serta teknik menggambar kelom yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Pasalnya, kelom langsung digambar layaknya membatik di kain.
"Selain itu corak gambar batik pun selalu inovatif untuk menghindari adanya upaya penjiplakan. Cukup banyak motif batik yang sudah diciptakan. Yang paling tren saat ini adalah motif batik payung geulis. Banyak yang beli karena memang tampak artistik,"

Jumat, 25 Juni 2010

PAYUNG GEULIS


Payung geulis sendiri berbeda dengan payung modern. Terbuat dari kerangka bambu dan batang tiang kayu. Sedang tudungnya terbuat dari kertas dan saat ini mulai dibuat dari kain, sesuai dengan keinginan pasar. Gambaran payung tradisional ini tampak kentara sebagai motif gambar kelom geulis batik.
Payung geulis punya peran lebih yang membuatnya sangat dihargai. Payung geulis pada masa lalu adalah kelengkapan mode mojang Tasikmalaya. Mojang Tasikmalaya yang cantik berkebaya tak akan sempurna kecantikannya bila tidak menggenggam payung jenis ini untuk melindungi wajah ayunya dari sengatan matahari yang terik. Jadilah istilah payung geulis yang berarti payung yang membuat penampilan tambah geulis alias cantik.
Apa yang membuat mojang Tasik melengkapi diri dengan payung geulis. Perhatikan baik-baik payung kertas ini. Segera saja terlihat keindahan memancar dari sana. Ya, keunikan payung geulis adalah adanya lukisan bunga warna-warni yang mendekorasi ruang-ruang pada laipsan penutupnya. Lukisan ini dikerjakan secara manual oleh tangan-tangan terampil mojang Tasikmalaya yang mengekspresikan cinta dan hasratnya dalam membentuk aneka bunga. Di tangan mojang Tasikmalaya payung geulis menjadi karya seni lukis yang mengagungkan keindahan dengan medium paying
Sayang, kini tak banyak mojang Tasikmalaya yang terlihat berkebaya sambil menggenggam payung geulis. Modernisme telah mengubah mode dan fashion hampir di seluruh pelosok bumi. Maka eksistensi payung geulis pun menghadapi tantangan. Namun bukan Orang Tasikmalaya bila tak punya cara cerdik. Payung geulis yang tak lagi dijadikan kelengkapan mode lalu digeser fungsinya sebagai wahana ekspresi seni yang layak dikoleksi. Dengan cara cerdik seperti ini, payung geulis tetap lestari meski jumlah penciptanya dari hari ke hari semakin sedikit.